Thursday, October 31, 2019

TUGU YOGYA

ꦠꦸꦒꦸ​ꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ

It is the most popular landmark of Yogyakarta, located right in the center of the crossroad between the Mangkubumi, Soedirman, AM Sangaji and Diponegoro roads.

Aside being a symbol of the city of Yogyakarta, the monument also has an imaginary axis between the South Sea, Kraton and Mount Merapi.

Tugu Yogya really  become more spectacular at night when lit up.

Ada pepatah mengatakan mengunjungi Yogyakarta tidak afdhol jika tidak mengunjungi Tugu Yogya.

Sepertinya pepatah itu jadi kenyataan.

Terbukti pada malam hari banyak wisatawan dari luar daerah yang menyempatkan diri mengunjungi Tugu Yogya yang terletak tepat di persimpangan jalan yang lalu lintasnya padat dan ramai tersebut.

Tugu Yogya tidaklah sebesar Monas di Jakarta atau tugu pahlawan Surabaya, namun dari segi pengunjung, tempat wisata di Yogya ini juga tidak kalah karena setiap hari ada saja wisatawan yang mampir dan foto-foto disini.

Bentuk tugu Yogya dahulu sebenarnya tidak seperti yang sekarang kita kihat.

Tugu Yogya pada jaman dahulu memiliki ketinggian sekitar 25 meter dengan puncaknya yang bulat. 

Dahulu monumen ini bernama Golong Gilig, mengingat  bentuk tiangnya yang silinder atau gilig dalam bahasa jawa, puncaknya  bulat atau Golong dalam bahasa jawa. 

Dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono pertama pada tahun 1755 M. Sebagai penanda ketika Sri Sultan bersemedi menghadap utara ke arah gunung Merapi. 

Yang mempunyai arti manunggaling kawula gusti, sebagai perlambang persatuan penguasa dan rakyat dalam melawan penjajah atau sebagai lambang hubungan antara manusia dan sang pencipta. 

Menurut catatan sejarah, pada tanggal 10 Juni 1867, Tugu Yogyakarta roboh akibat getaran gempa di wilayah Yogyakarta.

Atas prakarsa Pemerintah Hindia Belanda dan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat,  pada tahun 1889 tugu Yogya di renovasi kembali, dan diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VII pada tanggal 3 Oktober tahun 1889 M,  dengan bentuknya seperti sekarang.

Tugu Yogya merupakan salah satu pusat wisata malam selain Malioboro dan Kawasan titik 0 kilometer.

Banyak wisatawan berfoto dengan latar belakang Tugu Yogya, atau sekedar duduk di taman yang disediakan.

Banyak kuliner di sekitar kawasan Tugu Yogya, mulai dari gudeg makanan khas Yogya, kafe, angkringan, ataupun hanya sekedar minuman ringan semua ada disini.

Waktu yang tepat mengunjungi tugu Yogya adalah malam hari, semakin indah terabadikan di bingkai kamera. 




Tugu Yogya juga di kenal dengan tugu Malioboro.



https://youtu.be/SRvubo6hprA

No comments:

Post a Comment

Mata Batin

Mata batin atau Bashirah Mata atau penglihatan bukan hanya mata atau penglihatan secara lahiriyah tetapi ada mata atau penglihatan batiniyah...