Seperti sudah lazim di masyarakat kita bahwa petgantian tahun selalu identik dengan pesta perayaan pergantian tahun.
Sepertunya sesuatu yang sangat sulit di hindarkan, mau tidak mau kita akan tetbawa dengan tradisi peringatan tersebut
Jadi teringat lima tahunan yang lalu, ketika bertemu dengan bonek asal Banyuwangi yang sekarang sudah berpaspor Australia.
Menurut dia bahwa bangsa kita ini kafang lebih bule dari orang bule.
Kata dia, yang sekarang sudah tinggal di negara bule. Di tempat dia peringatan tahun baru itu hanya di kota-kota besar, dan itu yang di siarkan oleh tivi Indonesia, seakan disana ya seperti itu pesta pergantian tahun.
Coba lihat di negeri kita kadang sampai tingkat RT memperingati pergantian tahun tersebut.
Sehingga mau tidak mau kita akan terimbas atau paling tidak anak kita, generus kita akan trrbawa budaya itu.
Makanya kadang kita ini lebih bule dari orang bule, kata dia.
Di Australi dia tinggal di kota kecil, disana petgantian tahun ya biasa saja, tidak semeriah kita di Indonesia.
Ya memang seperti itu keadaan yang ada.
Sehingga bagi sebagian orang yang masih konsen terhadap akhlaq, agama dan budi pekerti generus, akan juga mengkhawatirkan hal itu.
Sehingga sebagian masyarakat justru mengalihkan generusnya ke acara positif yang lainnya pada malam pergantianbtahun tersebut.
Ada yang mengisinya dengan pengajian akhit tahun.
Pergantian tahun masehi ini di isi dengan hal positif, agar generus bisa teralihkan dari pengaruh negatif yang sudah jamak terjadi dengan pesta miras dan dugem.
Kali inipun saya ikut bergabung dengan rekan-rekan SAKO SPN Gudep Garut.
Hampir empat ratusan remaja putra dan putri di kumpulkan dalam acara TAFAKUR.
Diisi dengan acara pengajian dan kegiatan kepramukaanbyang sangat bermanfaat.
Full mulai jam 13:00 tanggal 31 Desembet 2019 sampai dengan tanggal 1 Januari 2020 pukul 14:00 acara penutupan dengan doa yang di bacakan oleh Alustad O Op Obidin dari Garut.
Pagi hari mulai jam 06:00 para anggota Pramuka SAKO SPN Garut di kerahkan didalam acara Baksoso bersih-bersih lapangan alun-alun kecamatan Bayongbong dari berbagai macam sampah sisa acara yang juga di gelar disana pada waktu malam pergantian tahun.
Selanjutnya acara sarapan bersama yang kemudian di lanjut materi PMA yang di pimpin oleh Kak Edi Rahman dari Suci Garut.
Sangat menarik dalam acara PMA tersebut, karena peserta benar-benar di bangkitkan emosinya untuk belajar mengontrolnya.
Well,saya sebagai generasi tua, sangat tetharu dan bangga kepada semua panitia yang sebagian besar adalah para remaja itu sendiri
Well done sukses selalu, semoga kalian benar-benar jadi generasi alim faqih mandiri.
جزاكم الله خيرا
No comments:
Post a Comment