Setelah lama, setelah setahun lebih masa pandemi, masa wabah yang melanda dunia, yang mencekam dunia, tapi meskipun sebenarnya tidak terlalu berdampak bagi sebagian orang.
Sebagian orang merasa biasa, bahkan pernah saya di tegur seseorang yang melihat saya memakai masker, dia katakan " Mas, korona sudah ga ada, masih maskeran aja".
Ah malas meladeni debat kusir, saya hanya bergumam "Ya masing-masing sajalah, yang percaya dan hati-hati akan lebih baik, dan yang tidak percaya mudah-mudahan saja di beri kesehatan sehingga tidak menulari saya dan yang lainnya".
Sebagai pekerja, orang yang bekerja di perusahaan ya saya harus petuh aturan yang di gariskan, saya perlu suport untuk harian saya dan keluarga saya, makanya saya bekerja.
Karantina, bukan lagi nama yang asing ditelinga, karena hampir setiap dua bulan sekali saya dan teman-teman menjalani seminggu karantina sebelum berangkat ke lokasi kerja.
PCR test aaaah seperti sudah biasa hidung ini di tusuk dan di korek-korek secara periodik.
Vaksinasi, ya repot juga untuk melangkah, karena vaksinasi belom ada yang sekali tembak beres, ya karena jadwal kerja tidak memungkinkan untuk jadwal suntikan kedua bagi orang seperti saya.
Cuma tiga minggu di rumah, sedangkan periode kedua adalah setelah 28 hari suntikan pertama. Gak dapat, gak sesuai waktu hanya 21 hari dipotong perjalanan.
Seepertinya pelan tapi pasti memang kebiasaan hidup didunia ini berubah, masker adalah asesoris harian, hand sanitiser menjadi bawaan di tas atau dikantong baju.
Waspada bukan curiga kepada setiap orang asing ataupun orang yang dikenal tetapi dia baru datang dari perjalanan jauh.
Saling jaga jarak, jaga kebersihan dan kesehatan sudah semakin menjadi kesadaran masyarakat secara umum.
Sekolah jarak jauh, berat rasanya melepas anak ke sekolah meskipun disisi lain hawatir dengan pendidikan mereka yang sudah setahun lebih tidak masuk sekolah.
Ke masjid, ke tempat ngaji pun kewaspadaan di tingkatkan sedemikian rupa.
Enggan berjabat tangan seperti waktu itu, dulu itu setahun lebih yang lalu itu.
No comments:
Post a Comment